32 Kata-Kata Lucu Gusdur yang Penuh Makna, Tetap Terkenang
KH Abdurrahman Wahid atau biasa disapa Gus Dur ini adalah mantan presiden Republik Indonesia ke-4 yang dikenal selalu mengeluarkan kata-katamasyarakat
KH Abdurrahman
Wahid atau biasa disapa Gus Dur ini adalah mantan presiden Republik Indonesia
ke-4 yang dikenal selalu mengeluarkan kata-kata lucu yang menghibur. Salah satu
contoh kata-kata lucu Gusdur yang selalu diingat adalah ‘Gitu aja kok repot’.
Kata tersebut masih diingat hingga saat ini bahkan tak jarang juga digunakan
oleh anak-anak muda zaman sekarang.
Sosok yang
selalu terkenang ini memang identik dengan kata-kata lucu Gusdur yang dapat
membuat banyak orang tertawa. Kata-kata lucu Gusdur bukan hanya sekedar
kata-kata belaka, namun juga memiliki makna. Kata-kata memang selalu dapat
digunakan untuk mengingatkan seseorang. Kata-kata lucu Gusdur tak jarang memang
memiliki kesinambungan atau korelasi dengan peristiwa yang terjadi pada jaman
gusudr ataupun jaman sekarang. Banyak kata-kata lucu yang gusdur yang memilik
makna mendalam dan mengingatkan banyak orang.
Kata-kata lucu tentang agama masih
selalu dihubungan dan tentunya memiliki korelasi dengan beberapa persitiwa yang
terjadi di Indonesia. Tak jarang, masyarakat mengutip kata-kata lucu Gusdur ini
untuk saling mengingatkan. Kata-kata yang dilontarkan Gus Dur memang selalu
membuat orang teratwa, namun memiliki makna tersirat untuk mengingatkan seseorang.
Berikut adalah kata-kata lucu gudsur juga kata-kata bijak gusdur yang
bertujuan untuk mengingatkan umat manusia, khususnya mengingatkan masayarakat
Indonesia.
Baca juga : 5 Humor Gus Dur yang Bikin Ngakak
1. “Orang yang
masih terganggu dengan hinaan dan pujian manusia, dia masih hamba yang amatiran.”
Kata-kata lucu
gusdur tentang agama satu ini tentu memiliki makna mendalam apabila dipahami
dengan hati. Gus Dur, melalui kata tersebut mengingatkan kita untuk tetap
rendah hati dan bersabar apabila mendapat pujian ataupun cacian dari seseorang.
2. “Allah itu
maha besar. Ia tidak memerlukan pembuktian akan kebesaran-Nya. Ia Maha Besar
karena Ia ada. Apapun yang diperbuat orang atas diri-Nya, sama sekali tidak ada
pengaruhnya atas wujud-Nya dan atas kekuasaan-Nya.”
3. “Tidak
penting apapun agama atau sukumu. Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang
baik untuk semua orang, orang tidak Tanya apa agamamu.”
4. “Semakin
tinggi ilmu seseorang, maka semakin tinggo toleransinya.”
5. “Agama
mengajarkan pesan-pesan damai dan ekstremis memutarbalikannya. Kita butuh Islam
ramah, bukan Islam marah.” Kita butuh Islam ramah, bukan Islam marah.”
6. “Perbedaan
itu fitrah. Dan ia harus diletakkan dalam prinsip kemanusiaan universal.”
7. “Islam itu
datang bukan untuk mengubah budaya leluhur kita jadi budaya Arab. Bukan untuk ‘aku’
menjadi ‘ana’, ‘sampeyan’ jadi ‘antum’, ‘sedulur’ jadi ‘akhi’. Kita pertahankan
milik kita. Kita harus serap ajarannya, nukan budaya Arabnya.”
8. “Islam di
Indonesia itu timbul dari basis kebudayaan. Jika itu dihilangkan, maka
kemungkinannya ada dua, yaitu pertama kebudayaan akan mati, kedua Islam akan
hancur. Pesan saya, jadilah pemikir yang sehat.”
9. “berkat
perbedaan, semuanya jadi terang benderang.”
Kata-kata lucu
Gus Dur tentang agama satu ini tentu memiliki makna mendalam untuk semua
masyarakat Indonesia tanpa harus memandang adanya perbedaan. Perbedaan di
Indonesia dapat membuat Indonesia menjadi lebih dikenal dan tentunya selalu
terang benderang.
10. “Dari sudut agama, saya ingin mengingatkan, agar ketidaksenangan kita terhadap seseorang atau suatu kaum jangan sampai menyebabkan kita berlaku tidak adil dalam memutuskan sesuatu.”
Baca juga : Kumpulan Humor Gus Dur tentang Polisi dan Tentara
Kata-Kata Lucu Gusdur
Ini Kata Bijak Mendiang Gusdur
11. “Memuliakan manusia berarti
memuliakan penciptanya. Merendahkan dan menistakan manusia berarti merendahkan
dan menistakan penciptanya.”
Kata-kata lucu
Gusdur satu ini tentunya memiliki makna agar kita selalu memuliakan manusia.
Saling menghormati dan menghargai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menghormati perbedaan dan kemajemukan yang ada di Indonesia adalah pesan gusdur
yang masih diingat hingga saat ini.
12.
“Kemajemukan harus bisa diterima, tanpa adanya perbedaan.”
13. “Esensi
Islam tidak terletak pada pakaian yang dikenakan, melainkan pada kahlak yang
dilaksanakan.”
14. “Rentenir
memang melakukan kerja manipulatif, karena ia mengambil keuntungan dari
penderitaan orang lain. Sementara Tuhan tidak memanipulasikan apa-apa. Yang
diberikan-Nya hanyalah kehidupan itu sendiri. Terserah mau diapakan oleh
manusia, dijadikan ajang pengrusakan, ayau laha penyejahteraan hidup.”
15. “Jika kita
merasa tmuslim terhormat, maka kita akan berpuasa dengan menghormati orang yang
tidak berpuasa.”
16. “Jika kamu
membenci orang karena dia tidak bisa membaca Al-Quran, berarti yang kamu
pertuhankan itu bukan Allah, tapi Al-Quran. Jika kamu memusuhi orang yang
berbeda agama dengan kamu, berarti yang kamu pertuhankan itu bukan Allah, tapi
Agama. Jika kamu menjauhi orang yang melanggar moral, berarti yang kamu
pertuhankan bukan Allah, tapi moral. Pertuhankanlah Allah, bukan yang lainnya.
Dan pembuktian bahwa kamu mempertuhaknkan Allah, kamu harus menerima semua
makhluk. Karena begitulah Allah.”
17. “Memaafkan
tidak akan mengubah masa lalu, tetapi memberi ruang besar untuk masa depan.”
18. “Sebenar
apapun tingkahmu, sebaik apapun perilaku hidupmu, kebencian dari manusia itu
pasti ada. Jadi jangan terlalu diambil pusing. Terus saja jalan.”
19. “Perbedaan
dalam berbagai hal termasuk aliran dan agama, sebaiknya diterima karena itu
bukan sesuatu masalah.”
20. “Tuhan
tidak perlu dibela, Dia sudah maha segalanya. Belalah mereka yang diperlakukan
tidak adil.”
21. “Bukalah
hatimu dan bertindaklah dengan jujur.”
22. “Mestinya
yang merayakan hari natal bukan hanya umat Kristen, melainkan juga umat Islam
dan umat beragama lain, bahkan seluruh umat manusia. Sebab, Yesus Kristus atau
Isa Al-Masih adalah juru selamat seluruh umat manusia, bukan juru selamat umat
Kristen saja.”
Kata-Kata Lucu Gusdur Tentang Negara
Selanjutnya adalah kata-kata lucu
Gusdur tentang negara. Kata-kata lucu gusdur ini bukan hanya sekedar kata-kata.
Namun juga memliki makna untuk mengingatkan rezeim pemerintahan pada zamannya
dan asih memiliki korelasi dengan rezim pemerintahan saat ini.
23. “Saya
sudah pernah bilang, mereka itu masih seperti anak TK. Buktinya girang banget
ketemu sama si Donald.”
24. “Sebuah
masyarakat tanpa spritualitas hanyalah akan berujung pada penindasan,
ketidakadilan, pemerasan, dan perkosaan, atas hak-hak sasi warganya.”
25. “Negeri
ini paling kaya di dunia tapi sekarang negeri ini menjadi melarat karena para
koruptor tidak ditindak dengan tegas.”
Kata-kata
gusdur satu ini tentu memiliki makna sindiran halus kepada rezim pemerintahan
Indonesia pada masanya ataupun pada masa ini. Korupsi adalah masalah yang
hingga saat ini belum bisa diatasi oleh pemerintah Indonesia.
26. “Humor
tidak bisa menjatuhkan pemerintah. Tetapi humor bisa membantu membusukkan suatu
rezim.”
27. “Tragedi
BOM Bali yang terjadi di ambang Ramadhan adalah sebuah teguran Ilahi tentang
berjangkitnya epidemi perilaku iblis di kalangan masyarakat yang semakin hari
semakin sering melakukan kekerasan.”
28. “Saya
tidak peduli, mau popularitas saya hancur, difitnah, dicaci maki, atau dituduh
apapun. Tapi bangsa dan negara ini harus diselamatkan dari perpecahan.”
29. “Menyesali
nasib tidak akan mengubah keadaan, Terus berkarya dan bekerjalah yang membuat
kita berharga.”
30.
“Kepemimpian yang baik dapat membawa hasil yang baik tanpa banyak menumpahkan
darah.”
31. “Tidak ada
jabatan di dunia ini yang perlu dipertahankan mati-matian.”
Kata-kata lucu
gusdur tentang negara satu ini tentu mengingatkan para pejabat Indonesia yang
haus akan kekuasaan untuk selalu ingat bahwa kekuasaan tidak akan dibawa mati
dan hanya bersifat sementara.
32. “Marilah
kita bangun bangsa dan kita hindarkan pertikaian yang sering terjadi dalam
sejarah. Inilah esensi tugas kesejarahan kita, yang tidak boleh kita lupakan
sama sekali.”
Itulah
beberapa kata-kata lucu Gusdur tentang agama ataupun tentang negara. Hingga
saat ini kata-kata lucu Gusdur masih selalu diingat dan terkenang dalam hati
masyarakat Indonesia.
artikel ini pernah terbit di liputan 6