asap cair tempurung kelapa
Asap cair tempurung kelapa ini diperoleh dari proses pengembunan asap hasil
penguraian senyawa-senyawa organik yang terdapat dalam tempurung kelapa pada
waktu proses pirolisa. Prinsip pembuatan asap cair ini adalah menggunakan
metode pirolisis yaitu peruraian tempurung kelapa dengan bantuan panas tinggi
tanpa adanya oksigen atau dengan menggunakan oksigen dalam jumlah yang
terbatas. Produk yang dihasilkan berupa zat yang terdiri dari 3 bentuk yaitu
cairan (pyrolisis oil), gas dan padatan (arang), besarnya produk tersebut
tergantung juga dari jenis pirolisis yang ditgerapkan. Untuk membuat asap cair
diperlukan alat berupa pirolisator, pemanas, pipa besi 1,5 dim, kolam/ wadah
pendingin dan bak penampung asap cair.
Proses
pirolisis ini dipilih karena memiliki efisiensi pemanfaatan energi biomassa
yang lebih baik dari pada proses pembakaran yang efisiensinya hanya 10%.
Perubahan tempurung kelapa menjadi asap cair ini memiliki keuntungan dalam
penyimpanan, pengangkutan dan tetap memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Asap
cair mempunyai sifat antioksidan dan antimikroba sehingga banyak digunakan
sebagai pengawet makanan dan pengawet bahan lain. Termasuk dalam dunia
pertanian, asap cair dapat digunakan sebagai pestisida nabati. Kemampuan asap
cair sebagai pestisida ini didukung oleh kandungan senyawa kimia yang terdapat
dalam asap cair, yaitu kandungan fenol dan formaldehid.
Untuk
membuat asap cair tidak susah kok, terlebih dahulu kita harus membuat alatnya
dahulu. Kalau saya membuat alat pirolisator ini dari drum bekas kapasitas 500
liter. Alat pembuat asap cair yang kami buat ini masih tergolong sangat sederhan
Alat pembuat asap cair atau lebih dikenal dengan pirolisator ini kami buat dari
bahan drum bekas sebanyak 2 buah yang berfungsi untuk drum pembakaran dan drum
pendinginan. untuk membuat asap cair terdiri dari 4 bagian utama yang
tidak boleh ditinggalkan yaitu:
- Drum pembakaran (Pirolisator)
Drum
ini dibuat sebagai tempat pembakaran tempurung kelapa. Kita juga bisa
menggunakan bahan lain seperti sekam atau limbah pertanian yang lain. Dipilih
tempurung kelapa karena memiliki kandungan tertentu yang cocok dipakai sebagai
pestisida nabati.
- Pipa penyalur asap ke pendingin
Pipa
ini berfungsi menyalurkan asap hasil pembakaran ke bak pendingin. Ukurannya
tergantung kebutuhan dan kapasitas produksi, tetapi biasanya menggunakan pipa
ukuran 1,5 – 2 dim.
- Drum Pendingin
Untuk
merubah asap yang berbentuk gas menjadi asap cair yang berbentuk cair
diperlukan proses kondensasi, proses kondensasi ini kami buat dari drum bekas
yang ukurannya sama dengan ukuran drum pembakaran.
- Bak penampung asap cair
Asap
cair yang sudah jadi ditampung dalam bak penampung sambil menunggun proses
selanjutnya seperti penyaringan maupun destilasi.
Kalau
alat pembuat asap cair (pirolisator) sudah jadi, saatnya kita memulai proses
membuat asap cair. Siapkan bahan dan alat yang diperlukan dalam proses produksi
asap cair. Bahan yang diperlukan adalah Tempurung kelapa 100 gr dan air
secukupnya. Tempurung kelapa yang dipakai harus dikeringkan dahulu agar mudah
terbakar. Adapun alat yang digunakan adalah 1 unit pirolisator, sekop dan bak
penampung asap cair. jangan lupa ya bak pendingin diisi dengan air dulu sampai
pipa pendinginan terendam semua. Selanjutnya kita lakukan proses pembuatan asap
cair dengan tahapan sebagai berikut:
- masukkan tempurung kelapa kedalam pirolisator atau drum pembakaran.
- Lakukan pembakaran tempurung kelama selama kurang lebih 6-8 jam, bahkan ada pirolisator yang menyala sampai 2-3 hari.
- Tempurung kelapa yang terbakar akan mengeluarkan asap, yang akan mengalir melalui pipa penyalur kemudian masuk ke dalam bak pendingin/ drum pendingin. Asap yang melalui pipa akan melalui proses pengembunan, kemudian tetes demi tetes akan berubah menjadi cairan (asap cair).
- Asap cair hasil proses penyulingan tersebut kemudian didiamkan seminggu untuk mengendapkan ter yang merupakan hasil sampingan dari asap cair,
- Asap cair disaring dengan menggunakan batu zeolit atau dengan kertas saring,
- Asap cair bisa digunakan sebagai pestisida untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman.
Pembuatan asap cair ini
diusahakan ditempatkan di luar rumah atau di bangunan beratap tanpa dinding dan
diletakkan agak jauh dari perumahan. Asap pembakaran tempurung kelapa tidak
seluruhnya berubah menjadi asap cair, tetapi ada yang keluar bebas ke udara
dari bak pembakaran atau dari pipa pengeluaran.
dalam
proses pembakaran supaya dijaga kondisi pembakarannya. kondisi nyala api
dipertahankan dalam wujud bara saja, jangan sampai terbakar hebat. juga tetap
dijaga agar proses pembakaran tidak berhenti ditengah jalan, api jangan sampai
mati. Udara yang masuk harus diminimalkan, pintu tempat memasukkan tempurung
harus ditutup rapat.
Asap
cair merupakan pestisida alternatif untuk mencapai pengendalian secara nabati.
Ini bisa dipakai pada budidaya tanaman yang mengedepankan unsur organik, atau
yang mau menghasilkan produk tanaman pangan dan hortikultura organik, seperti
beras organik, kedelai organik dan sayuran organik.Demikian
tulisan singkat tentang cara membuat asap cair, semoga bermanfaat.
Pembuatan
asap cair ini juga bisa dijadikan peluang usaha yang menjanjikan,
dari pada banyak limbah pertanian yang terbuang percuma bisa kita manfaatkan
menjadi asap cair. jenis limbah yang bisa dimanfaatkan sebagai asap cair
seperti: tempurung kelapa, sekam padi, janggel jagung, batang tanaman dan
limbah lainnya yang mempunyai biomassa yang agak tinggi. Ternyata harga asap
cair ini termasuk mahal, untuk saat ini per liternya bisa mencapai Rp. 20.000,-
untuk yang kualitas rendah atau grade C, setelah diproses lebih lanjut menjadi
grade A harganya bisa mencapai Rp. 50.000,-.
Tags:
News