Sejarah dan lirik lagu Yalal Waton

Sejarah dan lirik lagu Yalal Waton

Yalal Waton merupakan lagu tradisional Indonesia tercinta yang telah diwariskan secara turun temurun. Liriknya menceritakan kisah refleksi diri, kerendahan hati, dan kegembiraan, dengan melodinya yang unik dan puisi yang indah menjadikannya favorit klasik di kalangan pendengar. Pelajari lebih lanjut tentang makna di balik lirik dan sejarahnya!

Lirik dan Makna di Balik Yalal Waton

Dengan setiap kata dari liriknya yang berkesan, Yalal Waton melukiskan gambaran emosional tentang kerinduan seorang pemimpi akan kepolosan dan kedamaian muda. Lagu ini mengingatkan kita untuk menerima bahwa ke mana pun kehidupan membawa kita, kita harus tetap setia pada diri kita sendiri dan memiliki iman di masa depan. Melodinya yang lembut membawa pesan harapan, mendorong pendengar untuk mencari makna yang lebih besar dalam hidup.

Lagu "Yalal Wathon" merupakan lagu Cinta Tanah Air yang diciptakan oleh KH. Abdul Wahab Chasbullah pada tahun 1934. Lagu ini juga memiliki sejarah tersendiri dalam pembuatannya, dan tidak banyak orang yang tahu tentang sejarah yang satu ini.KH. Abdul Wahab Chasbullah Adalah salah satu Ulama Indonesia yang menuntut Ilmu di Makkah. Setelah selesai menuntut Ilmu disana, beliau kemudian kembali ke Indonesia pada tahun 1914. Dan beliau merasa, kemampuannya dalam berfikir tidak akan bermanfaat jika tidak di amalkan. Hingga akhirnya beliau memutuskan untuk masuk ke dalam organisasi bernama Syarikat Islam atau sering disingkat menjadi SI.

Organisasi Syarikat Islam sendiri dibentuk pada tahun 16 Oktober 1905 oleh Haji Samanhudi. Dan pada awalnya, organisasi yang satu ini bernama Sarekat Dagang Islam (SDI). Hingga pada tahun 1912, organisasi tersebut berubah nama menjadi Syarikat Islam (SI), setelah dipimpin oleh Haji Oemar Said Tjokroaminoto.

KH. Abdul Wahab Chasbullah sendiri merasa tidak puas jika belum mempunyai organisasi yang dibentuknya sendiri. Karena menurutnya, organisasi Syarekat Islam (SI) sendiri sudah terlalu mengutamakan kegiatan politik, sedangkan jiwa muda  KH. Abdul Wahab Chasbullah saat itu menginginkan para pemuda lainnya mempunyai semangat Nasionalisme yang sama.
Hingga akhirnya pada tahun 1916, KH. Abdul Wahab Chasbullah berhasil mendirikan perguruan bernama Nahdlatul Wathan. Beliau berhasil membentuknya berkat bantuan dari beberapa Kyai lainya, dan beliau dijadikan Pimpinan Dewan Guru dalam Perguruan tersebut.

Sejak Nahdlatul Wathan terbentuk, KH. Abdul Wahab Chasbullah senantiasa menggembleng dan memberikan pengajaran kepada para pemuda akan pentingnya semangat Nasionalisme. Dan setiap memulai pelajaran, KH. Abdul Wahab Chasbullah selalu menyuruh para muridnya untuk selalu menyanyikan lagu perjuangan dalam bahasa arab, yang kini dikenal dengan nama Ya lal Wathan / Yalal Waton.
Sejak saat itu, lagu tersebut juga populer di kalangan pesantren lainnya. Dan ketika ada acara kegiatan Nahdlatul Ulama (NU), lagu tersebut juga selalu dinyanyikan. Selain dikenal dengan judul Ya lal Wathan, syair yang bercerita tentang kepedulian terhadap Tanah Air ini juga dikenal dengan judul Syubbanul Wathan.

Berikut ini adalah  Lirik Yalal Waton dan Artinya.


ياَ لَلْوَطَنْ ياَ لَلْوَطَن ياَ لَلْوَطَنْ
Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon
حُبُّ الْوَطَنْ مِنَ اْلإِيمَانْ
Hubbul Wathon minal Iman
وَلاَتَكُنْ مِنَ الْحِرْماَنْ
Wala Takun minal Hirman
اِنْهَضوُا أَهْلَ الْوَطَنْ
Inhadlu Ahlal Wathon


ياَ لَلْوَطَنْ ياَ لَلْوَطَن ياَ لَلْوَطَنْ
Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon
حُبُّ الْوَطَنْ مِنَ اْلإِيمَانْ
Hubbul Wathon minal Iman
وَلاَتَكُنْ مِنَ الْحِرْماَنْ
Wala Takun minal Hirman
اِنْهَضوُا أَهْلَ الْوَطَنْ
Inhadlu Ahlal Wathon

اِندُونيْسِياَ بِلاَدى
Indonesia Biladi
أَنْتَ عُنْواَنُ الْفَخَاماَ
Anta ‘Unwanul Fakhoma
كُلُّ مَنْ يَأْتِيْكَ يَوْماَ
Kullu May Ya’tika Yauma
طَامِحاً يَلْقَ حِماَمًا
Thomihay Yalqo Himama

كُلُّ مَنْ يَأْتِيْكَ يَوْماَ
Kullu May Ya’tika Yauma
طَامِحاً يَلْقَ حِماَمًا
Thomihay Yalqo Himama

Pusaka Hati Wahai Tanah Airku
Cintamu dalam Imanku
Jangan Halangkan Nasibmu
Bangkitlah Hai Bangsaku

Pusaka Hati Wahai Tanah Airku
Cintamu dalam Imanku
Jangan Halangkan Nasibmu
Bangkitlah Hai Bangsaku

Indonesia Negeriku
Engkau Panji Martabatku
Siapa Datang Mengancammu
Kan Binasa di bawah dulimu,,,,
Siapa Datang Mengancammu
Kan Binasa di bawah dulimu,,,,

0 Comments